Investasi Jangka Panjang Bagi Milenial | Milenial biasanya distereotipkan sebagai generasi yang menghargai kemudahan hidup daripada menabung dan berinvestasi. Menurut jajak pendapat Luno, perusahaan pertukaran aset kripto, 69 persen milenium tidak memiliki strategi investasi.
Banyak penyebab yang diidentifikasi sebagai alasan generasi milenial kurang tertarik untuk berinvestasi. Salah satunya adalah kurangnya pemahaman tentang apa itu investasi dan bagaimana menginvestasikan sebagian dari pendapatan seseorang.
Sebagai catatan, investasi adalah pembelian aset atau produk dengan tujuan menjualnya dengan harga yang lebih tinggi di masa depan. Dengan kata lain, aset tersebut akan menghasilkan keuntungan atau pendapatan di masa yang akan datang.
Beberapa milenial masih percaya bahwa menabung dan berinvestasi adalah hal yang sama. Berinvestasi dan menabung memang merupakan perilaku menabung yang dimiliki saat ini dan akan digunakan di masa depan.
Baca Juga: Beberapa Gambaran Investasi Ramah Perempuan, Cocok Untuk Ibu Rumah Tangga
Tabungan, di sisi lain, mencoba menjaga uang kita tetap aman dan dapat diakses untuk transaksi setiap saat. Menabung di bank diketahui hanya menghasilkan sedikit bunga, sekitar 2%, setelah pajak dan biaya administrasi dihapus.
Ketika tingkat inflasi lebih tinggi dari tingkat bunga tabungan, daya beli uang yang Anda simpan akan hilang oleh inflasi.
Milenial masih ragu untuk berinvestasi karena tidak terbiasa dengan strategi investasi yang tepat. Pada kenyataannya, setiap orang memiliki strategi investasi yang unik tergantung pada tujuannya. Akibatnya, setiap investor harus benar-benar menyadari tujuan dan kemampuan keuangan mereka (mental dan material).
Mengetahui produk keuangan mana yang cocok untuk kaum milenial adalah salah satu teknik investasi. Teknik lain, seperti rencana investasi jangka panjang, dapat diterapkan begitu saja setelah Anda mengetahui instrumen mana yang memenuhi profil risiko.
3 Opsi Investasi Jangka Panjang Bagi Milenial, Mudah Dilakukan
1. Berinvestasi di Reksa Dana
Bagi kaum milenial, reksa dana adalah salah satu pilihan investasi yang paling hemat biaya dan sempurna. Banyak perusahaan financial technology (fintech) kini memasarkan reksa dana melalui aplikasi smartphone.
Selanjutnya, reksa dana dapat dengan mudah dibeli melalui berbagai aplikasi dan situs web untuk jual beli serta e-commerce online.
Keuntungan berinvestasi di reksa dana dapat ditarik kapan saja, yang menjadikan alat investasi ini menarik. Tentunya hal ini sejalan dengan ciri generasi milenial yang memiliki aspirasi keuangan jangka pendek.
Baca Juga: 9+ Daftar Broker Forex Dengan Spread Rendah, Apa Saja Keunggulannya
2. Saham
Saham saat ini merupakan sarana investasi paling populer karena menawarkan pengembalian yang signifikan sekaligus berisiko.
Ketika berbicara tentang investasi di pasar saham, ide dasarnya adalah “risiko tinggi, imbalan tinggi.”
Anda juga dapat menjual saham dalam beberapa hari setelah membelinya. Jika menguntungkan, Anda bisa menjualnya dalam hitungan jam bukan hari. Ini disebut sebagai perdagangan saham.
[button color=”green” size=”medium” link=”https://play.google.com/store/apps/details?id=com.EmasDigi&hl=en&gl=US” icon=”” target=”true”]INSTAL APLIKASI[/button]
3. Peer to Peer (P2P) Lending
Bagi generasi milenial, peer-to-peer lending mungkin masih menjadi konsep yang aneh. Hal ini dapat dimaklumi mengingat jika dibandingkan dengan dua alat investasi sebelumnya, alat investasi yang satu ini masih tergolong baru.
Namun seiring dengan bertambahnya masyarakat yang kesulitan mendapatkan pinjaman dan lain-lain yang ingin menjadi investor, keberadaannya semakin dikenal. Anda memiliki pilihan untuk berinvestasi dalam kebutuhan peminjam yang Anda pilih melalui P2P Lending.
Berbagai platform peer-to-peer lending saat ini dapat diakses di Indonesia. Jumlah uang yang dibutuhkan dan fasilitas yang diberikan juga bervariasi.
Baca Juga: 7+ Aplikasi Jualan Online Paling Efektif Untuk Bisnis
Ada banyak platform P2P Lending Produktif yang paling aman dan andal. Ada juga pelopor dalam layanan keuangan P2P yang menghubungkan pemberi pinjaman metropolitan dengan usaha mikro di daerah pedesaan.
Dengan menjadi pemberi pinjaman, Anda berkomitmen untuk membuat efek sosial yang nyata dalam bentuk kesejahteraan yang adil. Anda juga akan menerima keuntungan hingga 15% per tahun serta arus kas mingguan.